Perasaan, harapan, dan ibrah Atas Nikmat-Nya Kuberbagi Hikmah: October 2007 div.fullpost {display:none;}

glitter-graphics.com

Tuesday, October 09, 2007

Cintaku Yang Hilang Kini Tumbuh Lagi

Matahari mulai tergelincir kearah barat, sedikit ada warna merah di sana. Subhanallah, indahnya sore ini. Alhamdulillah, selesai juga acara masak-memasak untuk berbuka puasa nanti. Pepes udang hasil tangkapan suamiku tadi siang sudah matang, nasi sudah ku angkat dari tungku. Alhamdulillah, Engkau berikan kepadaku suami yang punya kekurangan tetapi banyak kelebihan dan kebaikkannya. Walaupun ekonomi kami di bawah standar, setidaknya kami masih bisa makan dan juga menyekolahkan kedua anakku yang sudah besar, ya…walaupun harus meminta keringanan biaya karena kami tidak mampu membayar penuh.

Semua masakkan sudah ku siapkan di meja makan, tinggal membeli es di warung sebelah. Sambil menunggu waktu berbuka, aku duduk2 di belakang rumah mengawasi keempat anakku yang sedang bermain. Mereka gemuk dan lucu2. Mereka berkejar2an, sambil sesekali tertawa, bahkan bahkan kadang menangis karena dijahili kakaknya. melihat hal itu, aku terkenang masa kecilku banyak terkekang dengan aturan2 orang tua, jarang kami bisa jajan, kalaupun itu bisa karena belas kasih orang lain. Bapakku lebih suka beli rokok dari pada untuk jajan anak2nya. Karena kami sering dimarahi, bahkan di pukul, ada juga sedikit dendam di hati ini pada ayahku. Terbesit juga penyesalan itu, kenapa kami lahir jadi anaknya? sedari kecil kami jauh dari agama, karena orang tuaku tidak bisa mengajarkannya kepada kami. Bagaimana mau mengajari jika mereka sendiri tak tahu agama? yang mereka yakini bahwa Allah ada pada mereka. Mereka adalah penganut kejawen. Aku di sekolahkan di sekolah Katholik waktu itu, itu pun atas biaya saudara ibuku.
”Umi….Umi….’suara anakku yang tertua membuyarkan kenangan itu ”jadi beli es ga Um?”Tanya anakku. Aku pun mengngguk mengiyakan sambil ku rogoh saku, kuberikan uang seribu untuknya .”Beli di tempat pakde aja ya!’kataku…..Anak terbesarku sudah kelas 4 SD, sudah bisa disuruh ini itu. Berbahagialah anakku, engkau telah mengenal agama sejak kecil…tak seperti ibu mu ini.
Aku mendapatkan hidayah waktu bekerja di sebuah pabrik ,dari seorang teman yang ku kenal waktu itu .Aku mulai berjilbab dan mulai ngaji hingga seiring berjalan nya waktu ada ikhwan yang mau menikahiku. Proses pernikahan kami banyak masalah. soal calon suamiku hingga acara pernikahan yang syar’I tidak disetujui orang tuaku. Namun akhirnya berhasil juga kami menikah, meskipun mungkin orang tuaku menyimpan kekecewaan. Setelah kelahiran anakku yang pertama dan hubungan dengan ayahku membaik, aku mulai berusaha menasehatinya agar mau sholat. Sullit memang, karena pemahaman wihdatul wujud itu seakan sudah mendarah daging dihatinya.

Hampir aku putus asa, sudah sejak awal aku di cap sebagai anak yang tak berbakti. Perkataanku tak pernah di dengar. Ayahku selalu bilang orang hidup yang penting budi pekerti, hormat pada orang tua dan sebagainya….”Ayahku klo bicara tidak bisa di sela. Beliau memang pandai bicara. Bagaimanapun di jelaskan, kalau hidayah belum sampai,ya…. Begitulah. Aku harus sabar,apalagi sejak menikah aku tak lagi bisa membantu soal materi, jadi tak ada uang omongan tak di dengar…. Itu mungkin persoalannya. Aku hanya bisa mendoakan keduanya, semoga mereka mendapat hidayah Allah. Alhamdulillah adikku mau mengaji dan berjilbab, sekarang aku punya teman untuk mendakwahi orang tuaku. Walaupun belum lima waktu ia mengerjakan sholatnya.adikku sudah mulai menyukai jilbab.

Suatu hari adikku mengutarakan niatnya untuk berhenti bekerja, karena mau ke pondok. Agak marah dan kecewa juga ayahku, karena dia adikku satu2nya yang selama ini membantu ekonomi keluargaku, akhirnya setelah di jelaskan berulang kali mereka mengijinkan. Setelah keberangkatan adikku ke pondok ayahku jadi sering marah dan uring2an. Keluargaku memang tergolong ekonomi lemah. Hari ini sudah makan sudah syukur karena bapakku lebih suka membeli rokok dan pasang togel dari pada makan, Duhai bapakku bilakah engkau berubah…?

Tahun 2007 lahirlah anakku yang ke 5, keadaan keluargaku mulai ada perubahan. Alhamdulillah ayah ku tidak main judi lagi. ibuku sudah mulai tanya2 tentang sholat. Alhamdulillah hidayah itu datang pada ibuku. Beliau mulai mengerjakan sholat walaupun belum lima waktu. Beliau juga mulai membujuk ayah untuk mengerjakan sholat, tapi jawabannya malah ngawur. Dia bilang dia juga sholat tapi sholat nya lain, tak sama dengan kami……Semoga kami di beri kesabaran menghadapinya……Kami hampir putus asa, hingga suatu hari adikku datang mengabarkan kalau ayah mau sholat, beliau minta di ajari cara2 sholat. Alhamdulillah akhirnya hidayah Allah datang juga.

Rasanya aku tak sabar menunggu datangnya esok. Ingin rasanya aku pulang dan ku peluk ayahku. Allahu akbar….karena limpahan rahmatMu ya Allah, orang tua yang selama ini hatinya sekeras batu akhirnya luluh juga. Wahai ayahku….cintaku padamu yang dulu sempat luntur, kini tumbuh kembali. Aku mencintaimu karena Allah.semoga perubahan mu untuk selamanya hingga akhir hayatmu. Esok aku datanng kerumah, benar juga ayahku mau sholat. Ia minta diajari bacaan2 sholat. Namanya juga sudah tua, lidahnya kaku untuk mengucapkan ayat2 Allah. Tapi Alhamdulillah beliau mau bersabar.satu persatu ayat2 di tirukan. Rasanya aku tidak lagi menyesali jadi anakmu, bapak. Rasa sakit hati karena perlakuanmu kepada ibu dan juga saudara2 ku kini hilang. Kekecewaan yang dalam sudah terobati sudah. kini ada kebahagiaan dan kebanggaan menjadi seorang anakmu. Terima kasih Ya Allah Engkau masih berkenan memberikan hidayah untuk orang tuaku yang banyak berbuat dosa dan maksiat.


Kiriman: Ulfa istiqamah


Read more!

Tuesday, October 02, 2007

Surat Cinta Terbuka


Sahabat,

Semoga Allah Sang kekasih sejati senantiasa memayungimu dengan rahmat-Nya. Sesungguhnya limpahan cinta-Nya kepada segenap makhluk begitu melimpah…tiada batas. Oleh karena itu, letakkan jemari pada jantungmu, rasakan degubnya setiap waktu. Adakah asma-Nya berdegub bersama aliran darahmu? Ia telah melukis kuasa-Nya pada wajahmu sehingga tercipta sebaik-baiknya rupa. Letakkan jemari pada hatimu dan akalmu, rasakan pelita ilmu dan hikmah yang menyala setiap waktu sehingga tercipta dunia yang indah tiada tara.

Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah
meletakkan jantung hati dalam rongganya dan meniupkan ruh-Nya.
Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah meletakkan hikmah dan ilmu dalam wadahnya dan meniupkan cahaya-Nya.
Ia sungguh tak terbandingkan dengan seseorang yang kau letakkan padanya cinta sematimu.
Ia sungguh tak tertandingi dengan seseorang yang telah merampas rindumu setiap waktu.

Resapilah salah satu nasyid Raihan ini,

Hatiku merayu rindu..
Kasihku pada-Mu syahdu..
Munajat hamba pada-Mu
Mengharap kasih saying-Mu.

Apakah yang mengalir dalam nadimu saat menyandingkannya dengan-Nya? Degub nafsu dan keinginan meluap untuk memiliki, untuk menguasai, sepenuh-penuhnya.

Sahabat,
Cinta pada selain-Nya adalah semu belaka. Seperti fatamorgana. Benarkah ia sepenuhnya mencintaimu? Menerimamu apa adanya? Mendambamu walau engkau mengecewakannya?
Benarkah cintanya setinggi gunung Fujiyama sehingga untuk mendapatkan balas kasihmu, lautan berapi rela ia sebrangi? Benarkah janji-janjinya, bahwa ia ingin tetap berada di sisimu apapun yang akan terjadi, meskipun kerentaan telah mendatangimu, meskipun topaan badai menghadangmu walau kan senantiasa menyakitinya?

Tentu tidak. Sebab ia sebagaimana dirimu, hanya menginginkan jasad dan duniamu belaka. Ia hanya menginginkan sepenggal kesemuan yang terpancar indah dari ragamu. Percayalah semua itu hanya angan belaka!

Adakah cinta sejati ada padamu dan dia tanpa karunia dari-Nya? Tentu tidak. Sebab cinta sejati adalah cinta dalam rangka ketaatan kepada-Nya. Cinta sejati adalah menyatukan rasa dalam syari’atnya

Percayakah engkau bahwa Ia selalu menatap kita penuh cinta walau kita tak sedetikpun bersujud kepada-Nya.
Sesungguhnya kegembiraan-Nya menyambut seorang hamba yang bertaubat, lebih marak rasa yang terpancar dari seorang pengembara yang menemukan kembali keledai dan perbekalannya, sementara ia dalam kondisi letih, lapar dan mengantuk. Selangkah kita mendekat pada-Nya, seribu langkah Ia mendekat pada kita. Subhanallah…

Sahabat,
Inilah janji-Nya pada kita makhluknya:
“Wahai anak adam, kenapa engkau tidak memperhatikan Aku? Tahukah engkau bahwa engkau berada dalam pengawasan mata-Ku dalam kesepianmu, dan kala nafsumu bergejolak. Ingatlah Aku dan mintalah kepada-Ku agar Aku cabut nafsu itu dari hatimu dan Aku pelihara engkau dari berbuat maksiat kepada-Ku dan Aku jadikan engkau benci kepada perbuatan itu. Akan aku mudahkan engkau mentaati-Ku. Akan Aku jadikan engkau cinta kepada ketaatan itu serta Aku jadikan dia indah dalam pandanganmu.

Wahai anak adam, Aku hanya menyuruhmu agar supaya engkau meminta pertolongan kepada-Ku dan berpegang erat kepada tali agamu-Ku. Dan jika tidak begitu Aku akan menjauhkan diri darimu. Aku sebenarnya tidak memerlukan engkau dan engkaulah yang memerlukan Aku. Aku telah menciptakan dunia ini dan Aku memudahkan di untuk memenuhi keinginanmu, tidak lain supaya engkau bersiap-siap untuk menemui-Ku dan engkau membawa perbekalan darinya agar supaya engkau jangan berpaling dari-Ku dan kekal di atas bumi.

Ketahuilah olehmu, bahwa negeri akhirat itu adalah lebih baik bagimu daripada dunia ini. Oleh sebab itu, janganlah engkau pilih yang lain dari yang telah Aku pilihkan untukmu, dan janganlah engkau benci menemui Aku, karena siapa saja yang benci menemui-Ku, Akupu akan benci menemuinya dan siapa saja yang rindu bertemu dengan-Ku, Aku pun rindu menemuinya.” (Hadits Qudsi)

Sahabat,
Betapa indah janji cinta-Nya. Jauh sekali dari cinta syahwat yang kerap kali kita rasakan ketika melihat seorang berwajah indah di dekat kita. Jauh sekali dari cinta ragawi yang kadangkali lebih banyak menyakiti hati, jiwa dan raga.

Usia kita terbatas, Sahabat
Alangkah merugi jika kita memberikan cinta kita seluruhnya pada seseorang yang tak semestinya.
Cinta manusia yang kamu cinta secara sederhana.
Cinta bunga-bunga yang menawan secara sederhana. Sederhana..
Cinta apapun secara sederhana
Karena masih ada cinta yang teramat istimewa, yakni cinta pada Sang Pemberi CINTA, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Teramat rugi jika kita mengabaikannya…
Semoga kita menjadi pecinta sejati yang cintanya penuh kepada pemberi cinta.

oleh: Izzatul Jannah


Read more!
World Web DirectoryFree Hit Counter

Free shoutbox @ ShoutMix

. Istri yang sukses adalah istri yang bisa memasuki hati suami dan menjadi teman setia; tidak untuk mencuri hidup suami, tetapi intuk memperoleh kepercayaannya. Dia harus memperlakukan suami dengan lembut dan memaafkannya persis seperti ketika memaafkan teman dekat. Istri yang sukses tidak akan membebani pasangan dengan banyak menuntut agar suami terus menemaninya. Ia tidak memperlakukan suaminya dengan sikap menantang atau mengajak duel, tetapi adalah istri yang selalu membuat suami merasa sebagai kepala rumah tangga dan memiliki keputusan yang harus ditaati.. (...Nagla Mahfudz_Mengalah untuk menang) Free  music code  indo ~ www.musik-live.net

Free Mp3 Music Player

Free Mp3 Music Player at www.musik-live.net